Posts

Showing posts from March, 2011

Saat mendengar lagu itu : A Message

My song is love Love to the loveless shown And it goes up You don't have to be alone Your heavy heart Is made of stone And it's so hard to see you clearly You don't have to be alone You don't have to be on your own And I'm not gonna take it back And I'm not gonna say I don't mean that You're the target that I'm aiming at Got to get that message home My song is love My song is love, unknown But I'm on fire for you, clearly You don't have to be alone You don't have to be on your own And I'm not gonna stand and wait Not gonna leave it until it's much too late On a platform I'm gonna stand and say That I'm nothing on my own And I love you , please come home My song is love , is love , unknown And I've got to get that message home Kangen masa lalu...saat semuanya jauh lebih sederhana. Saat tidak terlalu banyak yang harus dipertimbangkan dan dimasukkan dalam persamaan. I miss the ol

Harapan-Harapan Sederhana

Aku ingin mendengarmu bercerita, cerita apa saja. Ceritalah tentang dirimu dan keluargamu. Ceritalah tentang masa lalu, dan apa yang ingin kamu capai di masa yang akan datang. Ceritalah tentang hal-hal yang lucu, hal-hal yang menggerakkan hatimu, hal-hal yang menarik bagimu. Apa yang kamu takuti? Apa makanan kesukaanmu? Parfum favoritmu? Berapa sendok gula yang harus dimasukkan agar cangkir tehmu sempurna bagimu? Aku ingin tahu seluk beluk tentangmu. Aku ingin menjadi ensiklopedia mengenaimu. Aku ingin duduk di sampingmu, bertopang dagu menatap wajahmu yang disirami cahaya senja. Aku ingin tertawa saat kamu bercanda. Aku ingin menjawab pertanyaanmu tentang apa saja. Aku ingin berjalan denganmu tanpa terlalu memikirkan jarak dan waktu, sudah cukup bahagia karena keberadaan kita saja. Aku ingin bicara denganmu tentang bunga-bunga rumput dan pohon cemara, rumpun padi dan genteng-genteng rumah, segala hal paling acak yang melintas di mata kita. Aku

Getting Overboard with So-Called 'Galau-ism' and 'Labil-ism'

Image
ZZZZZ.... Posting ini terilhami dari tren akhir-akhir ini (paling tidak di Psikologi Unpad, utamanya angkatan 2009), yaitu mengatai orang lain 'labil' atau 'galau'. Betapa seringnya kata-kata itu terdengar (bahkan tidak jarang tertuju pada aku sendiri), sehingga kadang-kadang aku ingin bertanya kepada yang mengata-ngatai, "dasarnya apa ya, kamu ngatain saya labil/galau?" Soalnya tiap ada muka cemberut dikit, dikatain galau. Tiap nyanyi lagu Reza dikit, dikatain labil. Tiap pengen curhat tentang romantic-interest, ada aja yang ngingetin kalau aku sudah 19 tahun sekarang, di ambang usia dewasa awal, sehingga harus mengurangi apa yang mereka sebut sebagai 'galauisme' atau 'labilisme'. Yeah, tepat. 'Galau-isme' dan 'Labil-isme' yang harus didefinisikan kembali, karena sudah mengalami peyorasi parah sampai rasanya aku pengen ngambek (dengan resiko dicap 'makin galau/labil') setiap kali ada yang mengatakannya saat seb

Letter of Apology

Am I unwise to open up your eyes to love me? (Run to Me, Bee Gees)  To whom it may concern, I forget things, I overreact, I get lost so easily. My courage is almost nonexistent and I seem to depend on you in too many things. I use too many English without paying attention to grammar and such. I pretend being so smart when the truth is I just want to impress you so much. It's not that I'm fake, I'm just too confused about who I am in your presence. When I silently asked you to only look at me, I feel like a self-centered jerk. How could I ask you to only look at this imperfect creature? But it pained me so to see you with another girl... If I have to write one long letter to you, it will be full of apology. Would you forgive me, for everything I've done? One thing for sure : Ich liebe dich. Deine Vera Ps. If you read this by any chance, please do realize that it was you all along, from the very start we talk to each other.