Posts

Showing posts from June, 2012

I Still Believe in You, Die Deutscher Nationalmannschaft

Image
Jerman kalah lawan Italia (lagi). Nangis kejer guling-guling cangkul sawah deh. Nggak deng, bohong. Alhamdulillah (?) saya punya lebih banyak hal yang membuat kekalahan Jerman jadi bagaikan sejumput merica di atas tumpukan kekhawatiran saya yang lain sebagai main dish-nya. Misalnya, metpen saya yang sampai kini belum dikumpulin karena dosen pembimbing saya belum bales apa saya masih boleh ngumpulin atau nggak. Juga hasil UAS semester enam yang saya jalani dengan pintar mode : totally off. Dan lain-lain yang kalau saya ceritakan, well...nobody cares, most of them were the result of my fault anyways, haha. Italian food. Forever yum~ (source : theitaliandishblog.com) Sedih sih. YA IYALAH SEDIH. I love Die Deutscher Nationalmannschaft like I love my own country's national team. Maybe even more (karena Jerman lebih sering tampil di kompetisi mayor, saya jadi lebih sering nonton penampilan mereka daripada nonton timnas Indonesia, dan seperti kata orang Jawa : witing tresno jalar

Lightbulb Moment : Orang Tua, Masa Depan, dan Penipuan

Image
Dua hari ini, saya menginap di Antapani. Alhamdulillah, saya jadinya punya banyak quality time bersama Ibunda. Apa yang terjadi jika dua wanita berbeda generasi disatukan dalam beberapa hari? Well , nggak jauh-jauh dari ngobrol-ngobrol dan nostalgia. Dan nonton Indonesian Idol. Hahaha. Di tengah-tengah sesi komentarin performa kontestan Indonesian Idol, Mama tiba-tiba membelokkan pembicaraan, "Kamu kan waktu kecil suka nyanyi-nyanyi gitu ya, Mbak. Kirain nanti gedenya bakal jadi artis, hahaha. " Saya, yang saat ini kemampuan olah vokalnya cuma sedikit di atas lumba-lumba radang amandel, cuma bisa tertawa miris. Bukan karena nyesel nggak jadi artis, tapi karena tersadar akan sesuatu. Ternyata selama dua puluh tahun saya hidup, saya sudah melakukan banyak penipuan terhadap orang tua saya. Yeah, penipuan berkaitan dengan akan jadi apa saya di masa depan. Seperti yang mama saya katakan di masa lalu, saya waktu kecil suka nyanyi. Ada lantai yang sedikit aja lebih tinggi di

Not-so-philosophical question : batch 1

The question is : if you think you have found the love you want for a lifetime, would you give up? Would you leave the chance of standing at the end of this part of your story, thinking 'it's worth all the wait, struggle, and emotional turmoil', even if you just have the slimmest chance? Would you just leave...like that? Or would you stay, for the faintest glint of hope, for the bubbly dream that might burst in the end of this day? Even if that means you will expose yourself to your darkest fear, the chance of feeling unimaginable pain that will left you crumbled in pieces? Call me irrational, whatever, but... I choose to stay. ...and hang on for dear life.