Posts

Showing posts from February, 2011

Sedikit Kegalauan setelah Update Fictionpress

Halo! Ini Vera (tentu saja, siapa bilang Keira Knightley). Hari ini akhirnya --I repeat, AKHIRNYA--aku meng-update fictionpress lagi. Tepatnya proyek 'Novel yang Belum Selesai' yang kalo dipikir-pikir udah aku garap 1 tahun lewat 1 bulan dan baru sedikiiiiiiiit sekali menunjukkan tanda-tanda akan beres. Pfiuh. (Iklan : you can read it on my fictionpress account ) Mengenai chapter yang terakhir ini, mau sedikit...oke, BANYAK curhat ah. Tadinya aku mau curhat sama teman-teman KBR aku tersayang, tapi berhubung curhat mengenai writers block dan keputusasaan dan keraguan segala macam itu pastilah bukan hal yang menyenangkan buat mereka (terlebih lagi dengan mereka yang tidak terlalu antusias terhadap mimpi-menulis aku ini), lebih baik curhat di sini aja huhu. Chapter 11 really is EXHAUSTING to write. Kenapa? Karena 1. menceritakan tentang perpisahan dan aku ga begitu suka menulis tentang ini. Tapi harus karena di plot yang aku bikin ceritanya begitu dan kalau aku ...

Panggil Pemiliknya

Seorang santri bertanya pada kiainya, "Sudah sepuluh tahun saya menuntut ilmu. Kini bolehkah saya pulang kampung untuk mengamalkan ilmu saya?" "Memang sudah saatnya engkau pulang kampung," jawab kiai. "Tetapi, aku ingin tahu, berapa besar biaya yang kaubelanjakan selama belajar di sini?" "Cukup untuk mendirikan dua buah rumah." "Apakah di kampungmu ada setan?" "Di mana-mana ada setan, Kiai," jawab si santri, menyangka gurunya sedang menguji. "Jika setan menggoda engkau, apa usaha engkau untuk menolaknya?" "Saya akan berusaha dengan berbagai upaya, lahir dan batin," ujar si santri, masih menganggap kiai tengah menguji ilmunya. "Kalau setan tetap berkeras menggoda engkau, apa yang engkau lakukan?" "Saya akan terus berusaha dan berusaha." "Bila demikian, umur engkau habis hanya untuk melawan setan. Lalu, kapan kesempatan engkau beribadah pada Tuhan?" ucap kiai d...

Rebah

Satu masa telah lalu. Tak yakin lagi aku Tempatku menapak baru goyang Rangkaian kata jadi kerontang Sunyi menjerat, dekat merapat "Ini apa lagi?" prosa dan puisi hilang arti Bosan. Aku bosan berlari dan kau seret lagi ke mana aku semula berdiri Resah. Lelah. Gelisah. Berserah. Sudah... Aku ingin sampai padamu, tapi... teriakanku lagi-lagi cuma jadi pelengkap sepi Bandung, 6 Februari 2011 Vera F. Maharani