Seserpih Puisi dari Kelas Analisis Eksistensial
Photo by Paul Cantrell from http://farm4.static.flickr.com/3225/3085304070_8efc419882.jpg |
Di pertengahan malam, bulan timbul tenggelam
Langkah-langkah kian tersendat, kisah-kisah kian tercekat
"Aku rasa ini surga, hanya surga pinjaman..."
Jatinangor, 20 September 2012
Vera F. Maharani
Notes:
Ini puisi yang saya buat pada kelas Analisis Eksistensial. Bang Iqbal (dosen saya) meminta kelas untuk membuat tiga baris puisi yang terinspirasi dari kehidupan selama seminggu terakhir. Baris pertama menuturkan tentang waktu, baris kedua tentang aktivitas, dan barisan ketiga tentang perasaan. Puisi ini sedianya akan jadi bahan untuk menganalisis diri dalam bingkai filsafat eksistensial.
Puisi ini tentu saja ada latar ceritanya. Karena saya tahu jelas waktu, peristiwa, dan rasa macam apa itu sebelum menerjemahkannya jadi metafora, sebenarnya saya bingung harus menganalisis apa...
Kuliah Aneks sebenarnya rame, rasanya bebas (yah, namanya juga eksistensial). Saya suka menggambarkan kuliah ini sebagai waktunya mengepakkan sayap-sayap yang saya tidak tahu saya punya. Hanya saja, semua kebebasan membawa belenggunya sendiri-sendiri. Saya masih harus banyak belajar. Masih belum ngerti performa semacam apa yang bisa disebut memuaskan dalam menganalisis diri... *murung di pojok*
Comments
Post a Comment