Surat Terbuka Buat Kakak Ganteng
Dari Dermaga A breath away, a breath away You’re only just a breath away Di penghujung subuh kau angkat sauh pada angin yang melirih, pada jeriji kabut yang merepih pada samudera teduh tempat kau larung segala dera perih Ziz, kami hanya sampai dermaga. Langit baru semu biru, perlahan melindap lentera di buritanmu Terlihatkah olehmu wajah-wajah kami? Mata-mata yang melangut Tersentuhkah oleh suara-suara kami? Yang tak letih menggapaimu, biar sayup sungguh Mendamba jadi angin yang mengembus layarmu, rasi-rasi bintang yang memandu jalanmu Ziz, kami hanya sampai dermaga Di tepi kami bersila, masih terpancang tiang-tiang tempatmu berlabuh Tak goyah oleh ombak yang membawamu menjauh Ziz, kami masih di dermaga ...