Surat Terbuka Buat Kakak Ganteng
Dari Dermaga
A breath away, a
breath away
You’re only just a
breath away
Di penghujung subuh kau angkat
sauh
pada angin yang melirih, pada
jeriji kabut yang merepih
pada samudera teduh tempat kau
larung segala dera perih
Ziz, kami
hanya sampai dermaga.
Langit baru semu biru, perlahan
melindap lentera di buritanmu
Terlihatkah olehmu wajah-wajah
kami? Mata-mata yang melangut
Tersentuhkah oleh suara-suara
kami? Yang tak letih menggapaimu, biar sayup sungguh
Mendamba jadi angin yang mengembus
layarmu, rasi-rasi bintang yang memandu jalanmu
Ziz,
kami hanya sampai dermaga
Di tepi kami bersila, masih
terpancang tiang-tiang tempatmu berlabuh
Tak goyah oleh ombak yang
membawamu menjauh
Ziz,
kami masih di dermaga
Menatap
iri pada bintang fajar yang menyertaimu ke sana
A breath away’s not far
To where you are
Kepada Ahmad Abdul Aziz 190110090056 |
Vera F.
Maharani
Aziz, Kakak Ganteng...
You might not expect it from me, but... yes, I do miss you! I think every member of Psikopad 2009 out there does. Dan setiap kerinduan kami unik serta istimewa dari yang lain, seperti makna yang kau bubuhkan pada hidup kami pun unik serta istimewa dari yang lain.
Anak buah Oval 2011 yang paling ganteng (iya da cowok sendiri, hahaha. Nggak deng, ganteng beneran kok Ziz). Jajaka 2009 pas Ompsi 2012 yang suka merengut kalau diciye-ciyein. Supplier permen Kopiko dan Mintz yang selalu jadi penyelamat dari kantuk pada kuliah Psikologi Forensik setiap Rabu. Cowok yang secara tak terduga menyebut saya sebagai contoh orang intelligent saat ditunjuk Mas Wisnu di Kuliah Tes Kecerdasan. Cowok yang entah gimana sering banget melihat saya sedang melakukan ketololan, kemudian hobi ngetawain dan mengancam untuk membocorkannya ke orang lain (but I know you never did, you true gentleman!).
Dan sekian peran lainnya yang kamu mainkan dalam hidup saya. Terima kasih telah sudi singgah, Ziz.
Sampai ketemu. Untuk sementara, biar doa-doa kami dulu yang berkala mengunjungi kamu.
Comments
Post a Comment