Hilarious Things You Find If You Read Your Textbook Randomly...

PROLOG (skip kalo lagi nggak mood baca bacotan aku) :
Ceritanya aku lagi belajar Pepsi (Pengantar Psikologi) nih hari ini. Ini adalah satu-satunya mata kuliah di semester satu yang memiliki embel-embel 'PSIKOLOGI' dalam namanya, jadi belajarnya harus superserius. Kalo nggak, suram dong hidup aku dalam dunia psikologi...

Tapi seserius apa pun aku, kalau konsentrasi udah buyar, otak aku bakal memikirkan hal-hal paling random. Pernah dulu pas (niatnya) mau serius belajar fisika menjelang UAN, aku ngerjain soal tentang keseimbangan titik berat dan blablabla hal semacam itulah. Jadi ceritanya ada gajah naik jungkat-jungkit yang agak dimodifikasi, terus kita disuruh nyari seberapa jauhkah gajah itu dapat berjalan di atas jungkat-jungkit sebelum akhirnya jungkat-jungkit itu tidak lagi seimbang. Kurang lebih seperti itulah.

Pikiran pertama aku saat ngebaca soal itu adalah --tentu saja-- "NGAPAIN TUH GAJAH NAIK JUNGKAT-JUNGKIT?" Lalu aku memikirkan si tukang bikin jungkat-jungkit yang pasti skill-nya udah tingkat boss mafia. Ya iyalah, bisa-bisanya dia bikin jungkat-jungkit yang tahan dinaikin ama gajah. Terus aku jadi kepikiran nasib anak-anak TK yang mau main, tapi ternyata jungkat-jungkitnya udah dipake duluan ama gajah...dan akhirnya soal itu pun terbengkalai sampai beberapa jam kemudian.

Otak aku yang sangat kusayangi ini emang kerjanya sungguh tidak bisa diduga. Hahaha

Nah, untunglah saat belajar Pepsi ini kerja otak aku sedang nggak sengaco itu. Aku cuma ngelamun sambil ngebolak-balik halaman tanpa dibaca, otak aku (yang kayaknya mulai sekarang harus diberi nama SI RANDOM) masih mikirin cerita prolog bab 3 tentang orangtua-orangtua ambisius yang pengen anaknya jadi semacam kloning Einstein sebelum mencapai umur 10 tahun. Okeee...agak lebay, tapi kira-kira begitulah.


Dan...jengjengjeng...aku menemukan sebuah subbab yang judulnya sungguh menarik hati dan menggoda iman:  Liking and Attraction dilanjutkan dengan Loving and Mating. WOOOOOW...This is why I love Psychology. Dalam ilmu pengetahuan apa lagi bakal ada penulis yang mendedikasikan sebagian halaman textbooknya yang supertebalbikinmual itu untuk menelaah tentang satu kata lima huruf yang mampu bikin keblinger orang sedunia? CINTA. Ahhh...CINTA. *menghela napas panjang dan mengembuskannya perlahan-lahan, menatap langit dengan tatapan memuja*

Apa? Ada yang bilang di fisika juga ada?
SETRUM AJA GUE dah daripada harus dipaksa percaya.


Oke, buat yang ngeskip cukup sampai di sini. Bacotan aku udah selesai.


LIKING AND ATTRACTION --- LOVING AND MATING

Kenapa orang jatuh cinta? Hayo lo, hayo lo, kenapa?
Paulo Coelho bilang dalam bukunya (Sang Alkemis), tidak butuh alasan untuk mencintai. Orang dicintai karena dia dicintai, habis perkara. Yaaah...secara romantisnya sih begitu, tapi menurut beberapa ahli psikologi sosial, motivasi primer seseorang untuk jatuh cinta itu adanya dorongan dari dalam diri untuk 'expand the self' (Aron, Norman, &Aron, 1998) Hubungan yang dekat kayak hubungan yang dipererat cinta itu meningkatkan sumberdaya dan kemampuan diri dalam berbagai cara. Ketika kita dekat ama seseorang (ambil contoh, jadian), kita bakalan mendapat akses pada lingkaran pertemanan pacar kita, kelebihan-kelebihannya, perspektif dan pemikirannya...ujung-ujungnya kita pun dapat memperluas sudut pandang kita dan dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada pada pacar kita. Bukan hanya dalam artian 'pacar adalah supir/tukang ojek pribadi, ATM pribadi, dan bodyguard pribadi' aja lho, walaupun prinsip itu kayaknya oke juga. MUAHAHAHAHA *ketawa setan*

So, because of that, it feels reeeeally good when you're falling in love, right?
And another shocking fact that has been proved on scientific experiment:
 First year college students, it so happens, have a very high chance of falling in love in their first semester -- a full one third of them do! (Aron, 2002, as taken from Atkinson and Hilgard's Intoduction to Psychology, p. 669)
 Mahasiswa tahun pertama memiliki peluang yang sangat tinggi untuk jatuh cinta pada semester pertama -- sepertiga dari mereka mengalaminya! (WAW GUE BANGET! Hahaha)
Ada lagi yang menarik, yaitu The Triangular Theory of Love-nya R. Sternberg.
Dia membagi cinta dalam tiga komponen, yaitu
  1. Intimacy, yaitu komponen emosional yang melibatkan kedekatan dan share of feelings
  2. Passion, yaitu komponen motivasional yang terdiri atas daya tarik seksual dan perasaan romantis dalam 'jatuh cinta'
  3. Commitment,  yaitu komponen kognitif, merefleksikan keinginan untuk tetap bertahan dalam hubungan.
Berdasarkan komposisi dari komponen-komponen tersebut, cinta bisa dikelompokkan menjadi sebagai berikut:

  1. Nonlove : Intimacy rendah, Passion rendah, Commitment rendah. Yah, ini mah artinya ngga ada cinta atuh yah.
  2. Liking : Intimacy tinggi, Passion rendah, Commitment rendah. Perasaan suka yang timbul karena deket, tapi nggak membangkitkan passion dan commitment. Mungkin ini kayak perasaan sreg yang timbul kalo kita deket-deket sama temen ya. Kita deket, and it feels good, tapi ga mau ah membawa hubungan ini ke jenjang kedekatan berikutnya. Chemistry-nya juga minim gini kok. Kira-kira begitu.
  3. Infatuated love : Intimacy rendah, Passion tinggi, Commitment rendah. Jadi mungkin ini yang dalam terminologi anak muda zaman sekarang disebut 'naksir' atau 'cinta pada pandangan pertama'. Cinta yang timbul terutama karena ngeliat fisiknya doang. "Ih...si A ganteng yaaaah...," tapi ya udah, cuma itu. Intimacy-nya rendah ya karena belum ada perasaan deket, baru ngeceng doang. Commitment rendah karena yang paling diliat itu fisik, jadi belum menjanjikan. Kamu  nggak mau kan bertahan dalam hubungan dengan seseorang yang punya wajah seganteng Nicholas Saputra, badan sixpack kayak model iklan L-Men, tapi kelakuannya seenak udel dan kalo diketok kepalanya terdengar gema?  Maaf lah yaw. Mendingan kagak deh.
  4. Romantic love : Intimacy tinggi, Passion tinggi, Commitment rendah. Pasangan yang memiliki cinta jenis ini tampak berbahagia karena ada Intimacy dan Passion yang tinggi...walaupun pada saat yang sama mereka mungkin masih jelalatan nyari yang lain karena Commitment-nya masih rendah. Hahaha
  5. Empty Love: Intimacy rendah, Passion rendah, Commitment tinggi. Nah, ini cinta yang rada ngeri karena ga ada passion dan intimacy. Contohnya mungkin pasangan suami istri Siti Nurbaya style di zaman Fir'aun masih main kelereng dahulu kala. Cinta dan kedekatan belum tumbuh, lha wong nikah aja karena dijodohin dan takut dicincang sama orang tua kalo nolak kok.
  6. Companiate Love: Intimacy tinggi, Passion rendah, Commitment tinggi. Cinta ini banyak dimiliki sama pasangan yang udah lamaaaa menikah. Passion rendah karena...ya...vulgar sih kalo dibilang bosen, tapi memang setelah lama kemudian, gejolak-gejolak butterfly in my stomach  yang biasa nongol di awal pertumbuhan cinta itu bakal menghilang kayak buih soda di coca cola yang dibuka kelamaan. Nggak berarti cinta ini nggak indah, toh karena udah lama bersama, di antara mereka tumbuh kedekatan dan komitmen yang menimbulkan rasa sayaaaaang yang mendalam. Lagipula di hari tua nanti, aku pikir kita butuh sesuatu yang stabil untuk dipegang, bukan sesuatu yang bergelora penuh hura-hura kayak waktu muda...
  7. Fatuous Love: Intimacy rendah, Passion tinggi, Commitment tinggi. Nahhh...ini dia yang namanya 'cinta buta'. Deket juga belum, tapi passion udah menggelegak dan kita udah keburu komitmen untuk terus mencintai orang tersebut, walaupun aral melintang badai menghadang dan tsunami menerjang. Tai kucing berasa coklat, jus kecoa mendesis madagaskar berasa jus alpukat kualitas tinggi...selama ada kamu, Sayangku. Hahaha
  8. Consummate Love: Intimacy tinggi, Passion tinggi, Commitment tinggi. WOW KEREN, ini dia CINTA yang IDEAL. Applaus meriah deh buat pasangan-pasangan yang berhasil menggapai cinta jenis ini...I pray that I'm going to have my own consummate love-relationship...heeheehee. Amin.
Nah, itu dia yang menarik dari textbook Pepsi aku terkasih tercinta tercupcupmuahmuah ATKINSON AND HILGARD'S INTRODUCTION TO PSYCHOLOGY.
Ya, aku udah melantur kelamaan. Belajar lagi ahhh...

See y'all next time!

Comments

  1. hei aku salah satu anak fapsi 08,
    tau ngga sih ini tuh materi psi perkembangan 2 yang dipelajarin semester3. dan berhubung besok aku uas, thanks ya udah dirangkumin. hehehehehe :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Der Erlkoenig (The Elf King), A Poem By Johann Wolfgang von Goethe

Sentimental Hours

Day #1 : 10 Things That Makes Me Happy (PART 2)