Risau Skripsi...Start!

Guten Tag! Selamat tanggal 17. Tiga hari lagi saya masuk kuliah semester enam. Tiga hari lagi umur saya dua puluh (ya, terus?).

Saya mau bilang, "nggak kerasa udah semester enam lagi"...tapi nggak deh. Sebenarnya, KERASA banget ini udah semester enam. KERASA banget kalau bentar lagi waktunya lulus (amin ya Allah). Sayangnya, yang bikin kerasa itu bukan ilmu di kepala yang makin mumpuni, tapi tema kerisauan yang mulai ganti. Dulu risau nilai...sekarang risau skripsi.

Selepas semester lima, saya jadi easy going soal nilai. Sebelumnya nilai yang melengkung-lengkung bikin hati saya morat-marit, apalagi di mata kuliah yang SKS-nya lebih dari dua. Mau ngulang, males, banyak tugas. Mau SP...eh, nggak mau SP deng, pokoknya nggak mau. Muak saya dengan SP, enyah kau SP! Kadang-kadang ada nilai B di mata kuliah yang saya pikir HARUSNYA saya jauh lebih bagus, dan ada hasrat untuk ngulang/SP (langsung diurungkan. Takut dilempar jumrah sama sekelas karena dianggap belagu). Setelah semester lima, nilai B bertaburan di mata kuliah 3 SKS, respons saya cuma rentetan kalimat ini : HA HA HA. Alhamdulillah ya, yang penting nggak C/D/E deh. Ada hal lain yang lebih penting untuk dirisaukan, hal penting yang sangat mempengaruhi saya lulus kapan. Dan hal itu adalah skripsi.

SKRIPSI

SKRIPSI

SKRIPSI!!!

Iya, oke, nggak seserem itu. Bu Marisa, dosen wali saya juga bilang nggak seserem itu. Tinggal bimbingan bentar, seminar UP, betulin proposal, ngambil plus ngolah data, sidang, sarjana deh (diucapkan dengan gesture yang bikin mahasiswa perwaliannya yakin bahwa skripsi itu sangat amat gancel). Kata beliau, "yang bikin pusing dan lama itu cuma kalau kamu nggak tahu mau meneliti apa."

TING TONG TENG. SAYA NGGAK TAU MAU MENELITI APA, BU, ETA PISAN.

Pas kemarin ini saya di perpustakaan fakultas, ketemu Wulan. Saya di sana kan mau menggali ide PKM, jadi saya nanya Wulan, dia mau menggali apa. Dia bilang dia mau menggali ide skripsi. Dia cerita pula minat dan ide skripsi dia apa. Saya, yang belum mikir apa-apa soal skripsi, cuma bisa ternganga, terus muntah pelangi.

Terus ngobrol sama Ridwan, ngomongin ide PKM. Terus kesel karena ide-ide itu muncul di otak dia, kenapa nggak di otak saya aja sih! Grrr. Memang bukan ide skripsi yang diomongin, tapi tetap aja...ide. IDE, sesuatu yang mahal buat saya sekarang (lihat aja proyek nulis saya yang bagaikan Tol Cipularang menjelang lebaran. Padat merayap juga masih untung).

Terus ngobrol sama Mamah Syifa di Damri, juga soal skripsi ini. Dia cerita alternatif ide-ide dia, plus teori, plus kemungkinan alat ukur. Terus dia nanya, "kalau kamu, pengen meneliti apa, Ver?"

Saya merasakan dorongan yang sangat kuat untuk berubah jadi Sherina dan berkata, "saya pengen meneliti tentang...mengapa bintaaaang bersiiiiinar. Mengapaaa aiiiiir mengaaaaalir. Mengapaaa duniaaa berpuuuuuuutar. Lihat sgalanyaaaa lebih dekaaaat... Dan kaaaaau....aaakaaaan meeengertiiiii..."

Risau. Risau. Risau.

(selftalk) : ah, Ver, kamu pasti bisa, pasti! Lihat tuh, udah ada berjuta-juta sarjana di Indonesia, berjuta-juta orang berhasil bikin skripsi bidang psikologi. Kamu bisa! Oooooo kamu bisaaaaa. Katakan pada dunia, kamu bisaaaa *nyanyi lagu Rama Aipama dengan lirik dimodifikasi*


Bonus cerita : Saya dapat nilai baguuus banget, bikin nangis air mata rasa madu, pada mata kuliah Psikologi Kepribadian II. Ya, mata kuliah yang bikin saya menganalisis kepribadian Soe Hok Gie berdasarkan teori Allport dan Bandura! Terima kasih, ya Allah! Terima kasih, Bang Hatta! *dosen saya* Terima kasih, Soe Hok Gie! Hok Gie juga berhasil bikin skripsi ya, yooo kamu juga bisa Ver! Hahahaha

Comments

  1. Ayo kamu bisa Vera! hehe..jadi inget jamannya bikin skripsi dulu. Salam kenal ya.

    ReplyDelete
  2. Iya pasti bisa! Amin, makasih ya Kak, doain aja, hehe.

    Salam kenal juga :))

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Der Erlkoenig (The Elf King), A Poem By Johann Wolfgang von Goethe

Day #1 : 10 Things That Makes Me Happy (PART 2)

Aishiteru - Kizuna (a.k.a. The Movie That Made Me Feel Like A Stone-Hearted Cyborg)