Ini Bukan Akhir Dunia. Yeah Right.

Nilai itu nggak penting, yang penting ilmunya
This is what I told myself for like, a thousand times after a series of WHAT-How-could-I-only-get-THIS-score-when-I-thought-I-surely-deserved-to-get-more?

Manusia berencana, tapi Allah juga yang menentukan
Yeah, right. So cliche yet so true.
But sometimes I feel like those are just my sorry excuses for my inability to live up to my expectations. And public expectation. Or so I thought.

But whatever.

Ada benernya kok. Nilai penting, tapi lebih penting lagi apa yang udah aku dapet dari mata kuliah-mata kuliah itu. Ada yang nempel secara permanen nggak? Ada yang bisa diterapkan nggak? Guess what, kayaknya buat aku ada deh.

Nilai itu asalnya dari dosen dan walaupun harus percaya bahwa dosen punya kriteria yang reliable tentang siapa yang harus dihargai cukup dan dihargai lebih dari itu, ada satu penilaian lagi yang lebih penting.

Itu penilaian dari Tuhan. Dan itu cakupannya sangat luas. Bagaimana aku menjalani semester itu? Jujur nggak? Rajin nggak? Ikhlas nggak? Bawel nggak? Pitajongeun nggak?

Dan aku harusnya takut, jauh jauh jauh lebih takut bahwa Tuhan menghargai kerja aku jauh lebih rendah daripada dosen menghargainya. Lagipula dapet nilai ehm-ga-jelek-tapi-ga-puas dari dosen itu masih ada kemungkinan ikutan SP atau ngulang...lha siapa yang jamin kalau Tuhan mau ngasih SP sama aku? Atau jamin Tuhan mau ngasih sedikit lebih banyak waktu untuk mengikuti kuliah Kehidupan? Mungkin besok aku bakal DO dari Universitas Hidup, alias kesempatan aku untuk belajar sudah sampai akhirnya : liang lahat. Mungkin nggak besok. Mungkin satu jam lagi...mungkin nggak sampai segitu...

which reminds me, aku belum shalat Isya nih heheh.

Ps. untuk diri sendiri : Oke Vera, untuk semester depan nggak perlu sprint. Ini sekarang latihan endurance. Dan kamu harus kuat, jauh jauh lebih kuat daripada apa yang pernah kamu bayangkan. Oke, kamu pasti bisa karena kamu ROKET SYUPER! Hehe.

Ps. untuk dunia pada umumnya, dan FAKULTAS PSIKOLOGI UNPAD pada khususnya : 
SAYA TIDAK DAN TIDAK AKAN PERNAH MENYERAH

Comments

Popular posts from this blog

Der Erlkoenig (The Elf King), A Poem By Johann Wolfgang von Goethe

Sentimental Hours

Day #1 : 10 Things That Makes Me Happy (PART 2)