Terbata, Pada Ruh

Ruh,
mungkin benar
kau telah menjadi
intisari. Di api unggunmu
aku berjingkat menari. Di gerimismu
aku terpancang. Dikuyupi beribu angan gemilang

Kuhitung rindu itu dengan jarak berdepa-depa
antara kita. Waktu menggulung bisikan di telinga.
"...jika kau murca raga ini tinggal kerangka..."

Maka kucabuti tulang-tulangku, kutabuhi genderang
memanggilmu. Kau telah jadi kabut
kelindan dengan hampa. Tiada
dan ada menjelma
jadi kamu,
Ruh.


Jatinangor, 13 April 2012
Vera F. Maharani

Comments

Popular posts from this blog

Der Erlkoenig (The Elf King), A Poem By Johann Wolfgang von Goethe

Sentimental Hours

Day #1 : 10 Things That Makes Me Happy (PART 2)