Me and My Craziest Bunch of Friends : 20 February 2010

Sebelum aku beranjak lupa, sebaiknya kisah ini segera kuabadikan di dunia maya. Apadah. Hahaha.

20 Februari 2010. Ulang tahun Vera yang ke-18
Oke, belum sebenarnya. Aku lahir jam 3-an, jadi secara teknis sebenarnya aku belum ulang tahun.

Tahun ini tanggal 20 Februari jatuh pada hari Sabtu. Libur. THANK GOD. Soalnya kalau ulang tahun aku jatuh di hari-hari yang mengharuskan aku untuk ketemu teman-teman, aku khawatir sama keselamatan diri aku aja gitu. Emang sih aku bukan jenis orang yang selalu dijailin pas ulang taun. Liat aja flashback ultah aku tiga tahun ke belakang.

  • 2009 (17th birthday) Tidur di rumah. Bangun, belajar biologi sama kimia buat UAN. Terus tidur lagi
  • 2008 (16th birthday) Dicuekin teman-teman. Masalahnya akting mereka -terutama Emma- sungguh jelek sampai aku langsung sadar mereka sedang jailin aku. Pas pulang sekolah, tiba-tiba aku DITABOKIN, dalam arti sebenarnya, oleh satu atlet taekwondo (Ditta), satu preman Cikaso (Emma), satu praktisi tenaga dalam (Keke), dan...er...satu makhluk mungil bertenaga bombastis (Achi). Terus mereka ngeliat aku nangis dan mereka bilang "WAAA Vera jangan terharu gitu doooong!" aku cuma bisa nyengir speechless. Bukan karena terharu tapi PIPI GUE LEBAM PARAH WOY, MAU NGOMONG JUGA SUSAH. Pas aku tetap ngga ngomong apa-apa sampai lima menit, mereka bilang, "Ayo dong Ver ngomong dong ngomong! Ucapan terima kasih kek, sambutan kek..." Respon aku pendek. Hanya dua kata. Dua kata itu adalah : "...seksi medik..." Emang sih aku dikasih boneka dan kotak musik tapi wajahku yang berharga....oh wajahku yang berharga ternoda!
  • 2007 (15th birthday) Dicuekin teman-teman sekelas. Sehari sebelumnya, Endro (temanku yang selalu sekelas selama 4 tahun terakhir di bangku sekolah) ngedatengin aku. Dia bilang, "Ver...minta sumbangan dong buat beli kue ultah Eja besok." (ulang tahun aku bareng sama ulang tahun Eja) Aku cuma ngeliat Endro sambil ternganga, ngasih dua receh lima ratusan, sambil dalam hati ngomong WOY, GUE JUGA BESOK ULTAH NDROOO. TEGA BANGET SIH NDROOO, JADI SELAMA INI KEBERSAMAAN KITA KAU ANGGAP APA? APA NDROOOO APAAAA?!?! Ya, ga persis kayak gitu sih, but you got the point lah. Besoknya emang itu kue ulang tahun (yang ikut aku sumbang itu huhuhu) dikasih ke aku juga (setelah dimarahin Pak Eri karena surprise party-nya dibikin pada saat beliau ngajar. Way to go to break the atmosphere, Sir!) tapi sampai sekarang aku masih curiga mereka ngira yang ultah tanggal 20 cuma Eja. Huhuhu.
Nah, masalahnya perkuliahan ini beda sama waktu SMA. Entah kenapa aku ada firasat buruk bahwa teman-teman bakal jailin aku. Pas aku ngomongin kecurigaan aku sama Tidy, dia dengan wajah polos dan lugunya berkata. "Ah, kamu geeran banget sih Say." Aku percaya.  Kenapa aku percaya? Ya karena ini Tidy gitu loh. Begitu polos seperti teori tabula rasa-nya John Locke. Hebat dah kalau masih bisa ga percaya.

Jadi aku tenang. Hidup aku bahagia. Ga ada itu digebukin orang sekampung pada hari ultah atau ditagih sumbangan kue ultah orang yang hari ultahnya sama dengan aku. Ngga ada pula segala jenis kejailan pada hari ulang taun yang belum pernah aku alami sebelumnya. Aku bakal melewati hari dengan adem ayem, makan malam bersama keluarga, mengoleksi kado, terus tidur dan mimpi indah. Hore! Hore! Dunia terang benderang bercahaya.

Ternyata?
BEGINILAH TANGGAL 20 FEBRUARI 2010 BERLANGSUNG

Bangun pagi. Melakukan rutinitas. Terus aku buka hape, dan benar aja...Nicholas Saputra nge-sms ngasih ucapan selamat ulang tahun dengan kata-kata yang manis merayu.

YA NGGAKLAH.

Ada sms ultah dari Teteh Farin (sepupu aku) dan beberapa teman. Oke. Semua doanya diamini, terus bales doain yang ngasih doa. Tapi males bales ah, ntar aja.

Terus mama papa masuk ke kamar aku, bilang, "Selamat ulang tahun, Sayang!" Cium pipi kiri kanan. Mama papa mengucapkan doa. Aku ngangguk-ngangguk dan mengamini. Terus mama papa nanya aku mau dikasih kado apa. Aku jawab textbook psikologi perkembangan. Papa bilang oke, itu sih nggak ulang taun juga bakal dibeliin. Aku sih senyam senyum aja HAHAHA belum tau beliau kalo buku-buku kuliah aku semester ini pada mahal lebay.

Keluar kamar, ketemu Dira. Aku nagih, mana katanya mau ngasih anak kucing? Dia pura-pura lupa. Dia aku jitak. Terus aku ketemu nenek, nenek ngasih ucapan selamat ulang tahun dan hadiah ultah. Aku bilang makasih dan ngangguk-ngangguk lagi pas didoain. Oke.

Sejauh ini semuanya normal kecuali satu. Pas mama dan papa pamitan mau pergi ke kantor (a.k.a grosir Sarana Jaya huehehehe), pesan Papa adalah
"Hati-hati ya Sayang."
Yeah emang itu pesan standar seorang Ayah, tapi kan hari ini rencana aku cuma melewati hari dengan damai di rumah. Hati-hati dari apa gitu maksudnya? Apalagi pesan mama, jauh lebih mencurigakan lagi.
"Mbak, kamu mandi pagi dulu ya."
"Mbak, jangan ledakin dapur." "Mbak, jemuran jangan lupa diangkat." "Mbak, ikan jangan lupa dikasih makan." Tapi ini kok "MBAK, KAMU MANDI PAGI DULU YA"? It's so not my mom. Aku kan jenis cewek yang gak perlu digebah untuk mandi. In fact, mandi adalah salah satu kegiatan kesukaan aku, mungkin. Ngapain pake disuruh lagi?
Akhirnya jawaban aku
"Males ah, ntar aja sore."
Karena ini hari ultah aku, aku ga dimarahin. Hahaha.

Tapi gara-gara pesan mama itu aku jadi mikir. Kenapa aku disuruh mandi? Apakah ada tamu yang bakal dateng ke rumah? Erm, kalopun iya, aku ngerem aja deh di kamar sambil blogging.

Terus tiba-tiba kepikiran aja. Mungkin gak ya, nanti teman-teman aku dateng ke rumah? Soalnya dulu si Ace a.k.a Ana Amigos pernah bilang, "Nanti pas Vera ulang taun, kita keluarin semua barang di kamarnya!" terus malah aku tantang, "Coba aja kalo bisa! HUAKAKAKA." Yah, ngeluarin semua barang di kamar aku sih emang ga mungkin, tapi kalo dateng doang mah masih mungkin, ya kan?

Ah tapi ga mungkin kalo mereka datang ke rumah aku. Kan mereka sendiri yang bilang kalau rumah aku letaknya di ujung peradaban manusia. Apalagi buat teman-teman aku yang tempat tinggalnya di wilayah Bandung coret tiga kali kayak Rini, atau Syifa a.k.a Mamah Luna yang rumahnya di Kopo (yang notabene membutuhkan visa dan paspor untuk mencapainya).

Jadi begitulah. Mereka ga mungkin datang. Apalagi sambil jailin aku segala. HAHAHA buaya kok dikadalin, gitulah aku berpikir dengan jumawa.  

Aku sedang facebooking dengan tenang saat tiba-tiba aku ngeliat kelebatan rambut item di pintu. Dira kah? Kayaknya rambut dia ga keriting-keriting kayak Marimar. Pembantu aku kah? Kayaknya ngga deh, pembantu aku ngga bisa bergoyang eksotis kayak gitu. Nenek aku? Nah laaah makin ga mungkin. Terus...siapa dong?

Hantu Ju On? Rosalinda? Julia Perez? KAGA TAU. Yang jelas alarm internal aku udah berkedip-kedip kayak Ultraman sekarat, tanda bahaya. Insting menyuruh aku untuk nyumput di bawah tempat tidur atau menyamar jadi patung masterpiece-nya Auguste Rodin. Atau menyamar jadi Dian Sastro aja?

Belum sempat aku memutuskan, ENG ING ENG, muncullah si kelebatan rambut item mencurigakan tadi...yang ternyata adalah DINI FAUZIAH PRIKITIWI MARIMAR diikuti oleh yang lainnya. Tidy, Alin, Rini, Syifa, Ace, Ulan, semuanya hadir! Woo, lagi kaget gitu masih sempet aja aku ngabsen kaya dosen KWN.

Mereka ngomong, "SURPRISE!"

Aku ketawa garing speechless

Mereka nyanyi lagu selamat ulang taun.

Aku lemes.

Mereka membawa kue ulang taun yang dengan dua lilin angka satu dan delapan.

Aku ngiler. huakakaka.

Terus mereka motretin aku (yang belum mandi) dan si kue (yang tampaknya enak) dengan hotnya bagaikan paparazzi motret Lady Di. Tapi foto-foto itu nggak akan kalian temukan di manapun karena NO ONE, I repeat, NO ONE could posted PHOTOS containing MESSY-HAVEN'T TAKEN A BATH ME.

Tiup lilinnya, mereka bilang. Ya aku tiup. Potong kuenya. Ya aku riweuh nyari benda-benda yang bisa dipakai untuk makan kue dengan pantas. First slice buat siapa, mereka nanya. *Nama disensor* aku bilang. Tapi akhirnya aku kasih ke Tidy sih hehe, sebagai permintaan maaf telah jadi objek penderita utama aku selama enam bulan lebih dan entah berapa tahun ke depan. huakakaka.

Terus mereka bilang, "Mandi dulu gih Ver. Kita mau ngajak kamu pergi."

Aku menyipitkan mata curiga. " Ke mana?"

"Bakti sosial. Mengunjungi saudara-saudara kita yang kurang beruntung." kata mereka.

Walaupun teramatsangat curiga (alarm Ultraman berbunyi makin keras. TINUNGTINUNGTINUNG!!!), aku mandi dan dandan dikit terus kita sama-sama makan camilan-menuju-siang yang udah dibuatin nenek aku. Abis gitu, waktunya pengabadian momen sebelum berangkat!

 

 
Perhatikan manusia yang ultah (duduk di tengah) belum tau apa yang akan dia alami, jadi masih bisa tersenyum manis kayak model iklan coklat Swiss.

Tadinya mau pergi ke 'tempat bakti sosial' naik angkot tapi di tengah jalan nenek nelepon dan bilang perginya dianter Pak Manto aja (supir aku). Oke, akhirnya kita balik lagi ke rumah, tapi taunya Pak Manto udah pergi. Setelah serangkaian kesalahpahaman dengan supir, akhirnya kami naik mobil dengan selamat.

Tapi di tengah jalan, belum juga nyampe jalan gede, mata aku DITUTUP sama KAIN MENCURIGAKAN dan aku DIKALUNGIN tali rafia dan KARDUS MENCURIGAKAN!!! AAARRRGGGH BERONTAK BERONTAK BERONTAK. Tapi aku yang lemah lembut ini mana mungkin lah menang melawan tujuh orang bertenaga kuli dan supir aku yang udah dikiceupan sama Syifa a.k.a Mamah Luna! Akhirnya aku diam dan berusaha konsentrasi.

Vera (V): "Aku kayanya tau nih jalan yang berkeloknya kayak gini"
Teman2 (T): "Hmm..."
V: "Ini lewat Tubagus Ismail kan?"
T: "Hmm..."
V: "Eh tau ngga, katanya rumah Kang Tarjo (dosen pengantar filsafat) di daerah Tubagus Ismail loooh! Aku tau yang manaaaa! (padahal ga tau)"
T: "Hmm..."
V: "Mau ditunjukin gaaaaa?"
T: (sepi)
Ulan : "Ver, kalo indera visual kamu ditutup kayak gitu, berarti indera yang mana yang dipake selective attention?"

Dan aku pun berpikir mengenai mata kuliah psikologi umum, terutama bahasan mengenai atensi. Mereka terus mencecar dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan itu. Saat aku sadar, ternyata aku udah lama nggak konsentrasi sama jalan, dan AKU UDAH NGGA TAU INI DI MANA. Ternyata dari tadi mereka mengalihkan perhatian aku. ZZZZ licik kalian liciiiik tapi cerdas juga sih hehehe.


 
Itu aku yang ditutup matanya pake kain mencurigakan dan dikalungi kardus mencurigakan. Hiks hiks

Masih dengan mata tertutup, mereka menuntun aku turun dari mobil dan berjalan menyusuri jalan (ya iyalah). Sambil jalan aku terus nebak ini di mana. Sebuah restoran di Dago yang mahal lebay? Bukan, katanya. Taman Lalu Lintas? Bukan, katanya. Tempat shooting Nicholas Saputra? Mereka ngakak. Oke, aku terjemahkan itu sebagai 'bukan'.

Tiba-tiba semilir angin membawa bau-bauan. TAI KUDA.

V: "AH. BAU TAI KUDA! INI MAH DI KEBUN BINATANG!"

Dan bener aja doooong itu di kebun binatang. Saat si kain mencurigakan (yang ternyata adalah kerudung kembang-kembang di taman punya aku) dibuka, mereka bilang aku bakal liat Nicholas Saputra tapi yang aku liat ternyata adalah ONTA.

Iya ONTA. Binatang memamah biak itu. Binatang berpunuk itu. BINATANG YANG SAMA SEKALI KAGAK MIRIP NICHOLAS SAPUTRA ITU!
 
aku dan apa yang teman-temanku persepsikan sebagai NICHOLAS SAPUTRA

Dan si kardus mencurigakan (yang dibuat Prikitiwi Marimar) itu bertuliskan "MOHON DOA RESTUU...SAYA ULANG TAHUN LHO..."

Dan selanjutnya kami pun berputar-putar di kebun binatang. Ngeliat binatang (tentu saja). Nutupin mata Tidy pas ngelewatin kandang buaya Senyulong. Ngegodain beruang madu. Ngedadahin kuda nil. Naik perahu bebek dan nabrak-nabrakin perahu itu, seakan-akan naik bombomcar.
 
Aku dan orang-orang yang terobsesi perahu bebek dan gajah tunggang (dan satu yang kadalphobia kronis)

Sebelum meninggalkan kebun binatang, foto-foto lagiiiiii...

 
memamerkan kardus mencurigakan made by Tiwi :) 

Ya Tuhan, apa yang aku lakukan di dekat segerombol Manohara?!

Gaya maniiiis (dengan headband kain mencurigakan a.k.a. kerudung kembang kembang di taman. Itu siapa yang masang WOY NGAKU!)

Setelah itu kita makan-makan deh di Warung Steak Taman Sari, minus Tidy yang ada janji sama ehem-nya.

Beautiful day... really. Hari yang betul-betul berkesan cuma kurang Nicholas Saputra aja hehe.

I love you all Girls. :) Smoochies! Thanks for everything!!!!! Tadinya pengen aku jabarin atas hal apa terutama aku pengen berterima kasih pada kalian, tapi tampaknya ini udah kepanjangan dan aku yakin mata kalian udah capek. Karena aku orang yang baik, aku sudahi sampai di sini aja deh.

GREAT FRIENDS ARE PRICELESS. THANK GOD WE FOUND EACH OTHER :)))
Molto grazie, miei amici!

Comments

  1. Nanti kalo ada foto baru yang diupload aku pasang jugaaa

    atau aku bikin part 2 nya hehe

    Kalo kalian ngeluh ini posting panjang, itu SALAH KALIAN SENDIRI karena udah bikin hari itu begitu berkesan! Hikshiks *ngusap air mata terharu*

    ReplyDelete
  2. Ak gaa bosenn bacaa kooo.. ayoo..ayoo buat part duaa.. wkwwk kocaak abiisss..

    ya ONTA. Binatang memamah biak itu. Binatang berpunuk itu. BINATANG YANG SAMA SEKALI KAGAK MIRIP NICHOLAS SAPUTRA ITU!

    yaelaaah mana bisaaa kita datengin nicholas-mu ituu.. youu know laaah, begernya belakangan dia.. hahaha peace nichol :P

    ReplyDelete
  3. SELAMAT ULANG TAHUN VERA! :D

    ReplyDelete
  4. @Alin: udah diupdate lho hehe pake foto yang kamu baru upload.
    Eh maksudnya Nichol aku (JIAH 'NICHOL AKU' WKWKWKW KAGA NAHAN)begernya belakangan apaan sih Lin?

    @ Tidy : Yeee akhirnya Tekstidinegari meninggalkan jejak! HORE HORE!

    ReplyDelete
  5. ver, km tanggung jawab ya, urang ketawa ngakak sendirian di kosan,, untung aja ga ada yang ngikutin
    sumpah ya ver, beruntung banget sy punya teman yang pintarkonyolanehkocaklebaydanimajinatif kayak kamu
    makasih ya Allah, makasih vera :*

    ReplyDelete
  6. Vera! hahahaha aku baru baca kisah surprise kamu, wah seruu seruu.. hahahaa jadi pengen ikut deeeeeehhhhh..

    ternyata surprise yg buat aku ga separah km ver, ga dipasangin kardus + tali rafia yg aneh2 hehehe..

    upload foto2 yg lain dooong, mau liaaaaaat.. heheheheeeeee

    ReplyDelete
  7. begernya belakanagn mungkin pas kawin..wkwkwkkkkwkw

    ReplyDelete
  8. sumpahan lah ya. amazing. hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Der Erlkoenig (The Elf King), A Poem By Johann Wolfgang von Goethe

Day #1 : 10 Things That Makes Me Happy (PART 2)

Aishiteru - Kizuna (a.k.a. The Movie That Made Me Feel Like A Stone-Hearted Cyborg)